Hadits Tentang Menuntut Ilmu
A.Hadits Menuntut Ilmu
1. Ilmu sebagai sesuatu yang amat sangat penting, karena merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
مَنْ أَرَادَ
الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ ْالآخِرَةِ فَعَلَيْهِ
بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ هُمَا
فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ (رواه الطبراني)
Artinya,”Barangsiapa
yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu.”(HR. Thabrani)
2. Karena amat pentingnya, Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu tanpa membedakan gender. Setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan wajib menuntut ilmu. sabda Nabi Saw :
{ رَوَاهُ ابْنُ
عَبْدُالْبَر} طَلَبُ اْلعِلْمَ
فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Artinya ,”Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”
(HR. Ibnu Abdil Bar)
Catatan :
Memang dalam beberapa riwayat hadits hanya terhenti pada kata مُسْلِمٌ tidak sampai pada kata مُسْلِمَةٌ. Namun dalam gaya bahasa Arab penyebutan kata muslim atau
mukmin dengan menggunakan lafaz mudzakar (laki-laki) itu mewakili yang muannats
(perempuan) juga. Lain halnya penyebutan yang menggunakan lafaz muannats, tidak
bisa mewakili muzakar, yakni seruannya hanya terbatas pada perempuan saja.
Dengan demikian hadits yang menyebut dengan kata “muslim” saja pun maksudnya
sama, yaitu orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan.
3. Kewajiban mencari ilmu itu tidak memandang batasan usia, melainkan seumur hidup.
Sabda Nabi SAW
أُطْلُبُ الْعِلْمَ
مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْْدِ (رواه مسلم)
Artinya, “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim)
4. Kewajiban mencari ilmu itu tidak dibatasi hanya di negeri muslim saja, tetapi boleh di negeri orang non muslim kalau memang ahlinya hanya ada di negeri tersebut.
Contoh : Karena Cina itu punya kelebihan atau keahlian lebih dalam berdagang, menenun sutra, membuat gerabah yang berkualitas,ulet dan lain sebagainya maka Nabi Muhammad SAW bersabda :
أُطْلُبُواالْعِلْمَ
وَلَوْ بِالصّيْنِ {رَوَاهُ عَبْدُالْبَر} …
Artinya ,“Carilah ilmu itu walau di negeri Cina”.(HR. Abdul Bar)
Di samping itu, hadits tersebut juga memberikan isyarat bahwa dalam belajar itu harus punya niat/ tekat yang kuat, ulet, mau prihatin dan mandiri. Betapa tidak ? Cina itu jauh dan perjalanannya penuh resiko dengan badai gurun dan rampok saat itu. Karenanya hanya orang yang punya tekat yang kuat sajalah yang mau. Tentunya juga karena jauh dari orang tua, pasti harus dapat hidup mandiri dan prihatin (mau laku sederhana, tidak boros).
5. Etika atau adab menuntut ilmu. Diantara etika / adab
menuntut ilmu yang harus dipenuhi seorang murid adalah tawadhu’ (hormat dan
santun) kepada guru. Rasulullah SAW bersabda :
ّتَعَلَّمُوْاوَعَّلمُواوَتَوَاضَعُوْالِمُلِّمِيْكُمْ
وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ (رَوَاهُ الطَّبْرَانِيْ)
Artinya, “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu
semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang
mengajarmu”. (HR. Imam Thabrany)
Menurut Imam Az-Zarnuji dalam Kitab
Ta’limul muta’allim, banyaknya orang yang cerdik pandai tetapi ilmunya tidak
bermanfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain (Ilmunya tidak
dapat mendekatkannya kepada Allah, tetapi membuatnya semakin jauh dengan Allah,
akibatnya mudah melanggar perintah Allah. Na’uzu billahi min dzalik).
Penyebabnya adalah karena sekarang ini banyak murid yang tidak lagi tawadhu’
(hormat dan santun) kepada guru.
B. Keutamaan Menuntut Ilmu
1. Dimuliakan oleh malaikat hingga bersedia meletakkan sayapnya untuk alas jalan orang yang menuntut ilmu...
فَاِنََ الْمَلآئكة
لتَضَعُ أََجْنِحَتَهَا لِطَا لِبِ الْعِلمِ رِضًا بِماَ يَطْلُبُ رَوَاهُ ابْنُ عَبْدُالْبَر)
Artinya,” … Sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu karena rida/ senang terhadap apa yang dicarinya (ilmu).” (HR. Ibnu Abdul Bar)
2. Dimudahkan jalan untuk masuk surga.
Sabda Nabi SAW :
مَْن سَلَكَ طَرِْيقًا َيلْتَمِسُ فِيْهِ
عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا
ِإلىَ اْلجَنَّةِ (رواه مسلم)
Artinya, “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga “(HR Muslim)
3. Kepergian untuk menuntut ilmu disamakan dengan orang yang sedang jihad fisabililllah
مَنْ خَرَجَ فِيْ طلبِ
الْعِلْمِ فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ الّله حَتَّى يَرْجِعَ(رَوَاهُ التِّرْمِذِي)
Artinya,”Siapa yang keluar dari rumah untuk menuntut ilmu, maka ia termasuk fisabilillah hingga pulang kembali”. (HR.Imam
Tirmidzi)
4. Dimohonkan ampun dosanya
oleh semua makhluk sampai semua binatang di lautan
عَنْ أَنَسٍ رَضِىَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، وَإِنَّ طَالِبُ اْلعِلْمِ
يَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ شَيْءٍ حَتَّى الْحِيْتَانُ فِي الْبَحْرِ.
(رواه
ابن عبد الرحمن)
Arti Hadits:
“Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah
saw bersabda: menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam, karena sesungguhnya semua (makhluk) sampai binatang-binatang
yang ada di laut memohonkan ampun untuk orang yang menuntut ilmu”. (H.R. Ibnu Abdurrahman)
C. Simpulan
1.Ilmu
itu amat sangat penting, karena ilmu itu merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat
2. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan, dari mulai sejak lahir sampai sebelum masuk kubur
3. Ilmu yang wajib dicari adalah ilmu manfaat, yaitu ilmu agama
dan ilmu pengetahuan umum. Ilmu agama fardu ‘ain,
ilmu lainnya fardu kifayah.
4. Menuntut ilmu tidak
dibatasi tempat, dan digurukan kepada ahlinya, serta dilakukan dengan tekat
yang kuat, ulet, dan mau prihatin (riyadah)
5. Orang yang menuntut ilmu secara ikhlash akan mendapatkan kemuliaan
dari Allah, diantaranya dimuliakan oleh malaikat, dimudahkan oleh Allah jalan masuk surga, digolongkan sebagai orang sedang berjihad fi sabilillah, serta dimohonkan ampunan oleh semua makhluk
termasuk binatang yang hidup di lautan.
Resume By : Tuning Asriana
Pemateri : Mr.Yasin Efendi,M.Kom