Rabu, 27 Januari 2016

ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU(Pendidikan Agama I_12)

Mengapa Harus dengan Ilmu ?


Suatu Perbuatan untuk bisa menjadi amal shalih / amal ibadah (mahdhah maupun ghairu mahdhah) manakala :
-Dilakukan dengan cara yang baik & benar
-Dilakukan dengan niat yang baik
Cara yang baik dan benar :
sesuai dengan ilmunya
KEDUDUKAN ORANG YANG BERILMU



Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
(Q.S. Al-Mujadalah :11)

Adab / Etika dalam Menuntut Ilmu

1. NIAT IKHLAS KARENA ALLAH
DALIL
"Barangsiapa yang menuntut ilmu yang dipelajari hanya karena Allah, sedang ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata-benda dunia, ia tidak akan mendapatkan bau sorga pada hari kiamat".
( HR: Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)

Apa itu NIAT?
NIAT :
QOSHDU SYAIMUQTARINAN BIFI’LIHI
(melalukan suatu perbuatan dengan kesadaran penuh sepanjang perbuatan itu berlangsung)
Artinya :
Niat bukan hanya di awal perbuatan
Niat juga bukan hanya sekedar bacaan (membaca niat)
Niat merupakan penggabungan seluruh potensi hati, pikiran dan perbuatan .
Dengan Istilah lain :
Niat adalah penggabungan seluruh potensi manusia, yang meliputi :
Potensi IQ
Potensi EQ
Potensi SQ
Karena dengan kesadaran penuh menggabungkan seluruh potensi maka niat akan menghasilkan hubungan (rasa sambung  / tuning) yang terus menerus dengan Allah dalam melakukan setiap perbuatan
NIAT YANG BAIK = IKHSAN
(Dalam beribadah seolah-olah engkau melihat Allah, dan jika tidak melihat Allah, seolah-olah engkau dilihat Allah)
IKHSAN à IHKLAS
(Niat untuk mencapai ridlo Allah SWT)
Bukan niat yang terpecah (riya’)
Maka kecelakaanlah bagi orang yang sholat. (yaitu) orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong) barang berguna.”
(QS. Al-Maa’uun : 4-7)

IKHSAN & IKHLAS adalah ULTIMATE GOAL
Seseorang yang tidak bisa mencapai IKHSAN & IKHLAS dalam BELAJAR akan menimbulkan perasaan :
GELISAH,TAKUT,KECEMASAN&KECEWA = SPIRITUAL PHATOLOGYS

INILAH MAKSUD DARI HADIS RASULULLAH :
Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niat. Dan seseorang diganjar sesuai dengan niatnya.”(HR. Bukhari Muslim)

”Maka barang siapa hijrahnya didasari (niat) karena Allah dan Rasulullah, maka hijrahnya akan sampai diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan barang siapa hijrahnya didasari (niat) karena kekayaan dunia yang akan didapat atau karena perempuan yang akan dikawini , maka hijrahnya (tertolak) pada apa yang ia hijrah kepadanya.” 
(HR. Muttafaqun Alaih)

2. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.
DALIL
"Sampaikanlah dariku walupun cuma satu ayat
(HR: Bukhari)

Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.
3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela kebenaran
4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat
5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan
6. Menghormati para guru/ulama dan memuliakan mereka
7. Mencari kebenaran dan sabar

Bagaimana cara memilih ilmu, guru dan teman dalam belajar ??
Memilih Ilmu :
Hendaknya memilih ilmu yang lebih baik dan ilmu yang sedang dibutuhkan dalam urusan agama dan dibutuhkan di masa-masa akan datang.
Memilih Guru :
Sebaiknya memilih orang yang lebih alim (pandai),wara (menjaga harga diri) dan lebih tua.
Memilih Teman :
Pilihlah teman yang rajin, wira’i (memelihara diri dari yang haram), bertabiat benar, dan saling pengertian, jauhilah teman yang malas, banyak bicara sia-sia, perusak dan tukang fitnah.

Menghormati Ilmu dan Menghormati Guru adalah salah satu kunci keberkahan
ADAB DALAM MAJLIS
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
(Q.S. Al-Mujadalah :11)

Dalil Keutamaan Penuntut Ilmu (1)
Barang siapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu, niscaya Allah
Akan memudahkan baginya jalan menuju surga”.

(HR: Muslim)

DALIL KEUTAMAAN PENUNTUT ILMU (2)
Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Allah jadikan ia faham dalam masalah agama.”
(Hadits shahih)
Dalil Keutamaan Penuntut Ilmu (3)
Barangsiapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, berarti dia sedang meniti suatu jalan dari jalan-jalan surga, dan sesungguhnya malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena ridha terhadap penuntut ilmu, dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah ibarat keutamaan bulan di malam purnama dengan seluruh bintang, dan sesungguhnya bagi orang yang berilmu akan dimintakan ampunan oleh seluruh penghuni yang ada di langit dan yang ada di bumi dan oleh segala sesuatu hingga ikan-ikan yang ada di dalam air. Para ulama adalah pewaris para Nabi, sedangkan Nabi tidaklah mewariskan dirham ataupun dinar, mereka mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mendapatkannya berarti dia telah mendapatkan keuntungan yang berlimpah”.
(Hadits  Shahih)
Dalil Keutamaan Ilmu (4)
Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak menyukai bila seseorang iri terhadap suatu nikmat yang telah Allah karuniakan kepada orang lain kecuali dalam dua nikmat, yakni:
  Penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya & pedagang yang bersedia mengeluarkan hartanya untuk diabdikan kepada Islam”.
(Al-Hadis)

Resume : Tuning Asriana
Pemateri : Mr.Yasin Effendi,M.Kom

Nataiju Ittiba ir Rasul (Pendidikan Agama I_11)

نَتَائِجُ اِتِّبَاعُ الرَّسُوْلِ 
Hasil-hasil Mengikuti Rasul SAW




Hasil IttibaRasul SAW
Kita sudah tahu kewajiban kita kepada Rasul SAW à ada pihak yang tidak mau!
Siapa?
MUNAFIKIN: mulutnya bicara madu, hatinya racun
Bukti: selalu bikin makar dan ambil kesempatan menikam, kalau ada, dan menyalahkan muslimin bila dalam perang dapat bencana
Contoh: Perang Tabuk yang diulas dalam surat At-Taubah
Jika benar imannya à tidak minta idzin dari jihad (tidak ikut)

Tuntutan IMAN à ITTIBA’ (ikut) .

Mengikuti Rasul (اَلاِتِّبَاعُ)
Bila kita meyakini Rasul SAW (iman) maka mestilah mengikuti Rasul SAW
Percaya tapi tidak mau ikut à masih ragu-ragu
Kalau kadang ikut, kadang bolos?
Berarti masih ada keraguan di hatinya, belum percaya penuh
3:31 cinta Allah dibuktikan dengan ikut Rasulullah
2:102 orang yang sesat ikut setan

Dua Kebaikan
Setiap kali Allah dan RasulNya menyuruh kita berbuat sesuatu à ada kebaikan bagi kita
Dan selalu kebaikan yang diberikan oleh Allah berlipat-lipat dari amal yang kita kerjakan
Ketika Allah memerintahkan kita untuk ITTIBA’ kepada Rasulullah à Allah akan memberikan dua kebaikan di dunia dan akhirat

KEBAIKAN DI DUNIA
Cinta dari Allah (مَحَبَّةُ اللهِ)
Cinta dari Allah à cinta tanpa pamrih karena berasal dari Dzat yang tidak perlu apapun dari makhlukNya
3:31 kalau cinta kepada Allah à ITTIBA’ à cinta dari Allah
Ini namanya cinta yang pasti berbalas, bukan bertepuk sebelah tangan
Sababun-nuzul: pada masa Rasul beberapa kaum berkata kepada beliau, “Demi Allah, ya Muhammad, sungguh kami benar-benar mencintai Rabb kami.” Maka turunlah ayat ini à memerintahkan agar membuktikannya dengan ittiba .
Jika Allah Mencintai HambaNya
Dan jika Allah sudah mencintai seorang hamba (فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ), maka:
1.كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar
2.وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat
3.وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat
4.وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan
5.وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ  jika ia meminta (sesuatu) kepadaKu pasti Aku akan memberinya

6.وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya (HR Bukhari)

Rahmat dari Allah (رَحْمَةُ اللهِ)
3:132 taat Allah dan Rasul à RAHMAT
Ayat ini didahului oleh ayat riba (3:130-131)
Allah telah menekankan bahwa keuntungan itu dengan takwa bukan dengan riba
Bahkan riba = tindak kekafiran à neraka tempatnya
Ayat 132 menguatkan masalah takwa: realisasi takwa adalah taat dan taat membawa rahmat
Sesungguhnya amal kita bukan sebab kita masuk sorga, tapi masuk sorga karena rahmat
Hamba yang Abid
Ingat hamba yang abid yang ingin masuk sorga dengan amal sholehnya, bukan karena rahmat
Ia telah beribadah selama 500 tahun di puncak gunung yang terletak di lautan
Karena memaksa untuk masuk sorga sorga karena amalnya maka Allah menyuruh malaikat untuk memasukkannya ke neraka; kagetlah dia
Allah menyuruh malaikat menimbang amalnya yang 500 tahun itu dengan hanya nikmat satu mata: amal <<< ni’mat mata

Hidayah dari Allah (هِدَايَةُ اللهِ)
42:52-53 Rasul memberi petunjuk ke jalan yang lurus
Siapa ikut Rasul tidak akan tersesat karena beliau SAW telah melaluinya dari A sampai Z dan selamat
تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
Telah kutinggalkan kepada kalian dua perkara yang tidak akan kalian tersesat selama berpegang teguh dengan keduanya: Kitab Allah dan Sunnah nabiNya (HR. Malik, Muslim)
Tidak ittiba’ = tersesat!

Kemuliaan (اَلْعِزَّةُ)
Harga diri, kewibawaan, dan kemuliaan kita ditentukan oleh sejauhmana ittibakita kepada Rasul SAW
Orang munafik mengaku dirinyalah yang punya izzah, padahal Allah menyamakan munafikin = kayu yang bersandar (63:4)
Ngempeng terus
Tergantung orang lain à bagaimana punya izzah?
Izzah itu bagi Allah, RasulNya dan orang-orang beriman (63:8, 35:10)
Tidak ittiba’ = kehinaan


Kemenangan (اَلْغَلَبَةُ)
Jaminan kemenangan itu dari Allah, bukan dari pabrik kecap
Harus yakin!
Kenapa kadang kita ragu terhadap janji Allah ini bahwa kita pasti menang?
Karena ittibakita kurang, melemah, sehingga optimis kita pun melemah
5:56 tentara Allah pasti menang

58:21 SK dari Allah: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang"

Resume : Tuning Asriana
Pemateri : Mr. Yasin Effendi,M.Kom