Rabu, 27 Januari 2016

Nataiju Ittiba ir Rasul (Pendidikan Agama I_11)

نَتَائِجُ اِتِّبَاعُ الرَّسُوْلِ 
Hasil-hasil Mengikuti Rasul SAW




Hasil IttibaRasul SAW
Kita sudah tahu kewajiban kita kepada Rasul SAW à ada pihak yang tidak mau!
Siapa?
MUNAFIKIN: mulutnya bicara madu, hatinya racun
Bukti: selalu bikin makar dan ambil kesempatan menikam, kalau ada, dan menyalahkan muslimin bila dalam perang dapat bencana
Contoh: Perang Tabuk yang diulas dalam surat At-Taubah
Jika benar imannya à tidak minta idzin dari jihad (tidak ikut)

Tuntutan IMAN à ITTIBA’ (ikut) .

Mengikuti Rasul (اَلاِتِّبَاعُ)
Bila kita meyakini Rasul SAW (iman) maka mestilah mengikuti Rasul SAW
Percaya tapi tidak mau ikut à masih ragu-ragu
Kalau kadang ikut, kadang bolos?
Berarti masih ada keraguan di hatinya, belum percaya penuh
3:31 cinta Allah dibuktikan dengan ikut Rasulullah
2:102 orang yang sesat ikut setan

Dua Kebaikan
Setiap kali Allah dan RasulNya menyuruh kita berbuat sesuatu à ada kebaikan bagi kita
Dan selalu kebaikan yang diberikan oleh Allah berlipat-lipat dari amal yang kita kerjakan
Ketika Allah memerintahkan kita untuk ITTIBA’ kepada Rasulullah à Allah akan memberikan dua kebaikan di dunia dan akhirat

KEBAIKAN DI DUNIA
Cinta dari Allah (مَحَبَّةُ اللهِ)
Cinta dari Allah à cinta tanpa pamrih karena berasal dari Dzat yang tidak perlu apapun dari makhlukNya
3:31 kalau cinta kepada Allah à ITTIBA’ à cinta dari Allah
Ini namanya cinta yang pasti berbalas, bukan bertepuk sebelah tangan
Sababun-nuzul: pada masa Rasul beberapa kaum berkata kepada beliau, “Demi Allah, ya Muhammad, sungguh kami benar-benar mencintai Rabb kami.” Maka turunlah ayat ini à memerintahkan agar membuktikannya dengan ittiba .
Jika Allah Mencintai HambaNya
Dan jika Allah sudah mencintai seorang hamba (فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ), maka:
1.كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar
2.وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat
3.وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat
4.وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan
5.وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ  jika ia meminta (sesuatu) kepadaKu pasti Aku akan memberinya

6.وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya (HR Bukhari)

Rahmat dari Allah (رَحْمَةُ اللهِ)
3:132 taat Allah dan Rasul à RAHMAT
Ayat ini didahului oleh ayat riba (3:130-131)
Allah telah menekankan bahwa keuntungan itu dengan takwa bukan dengan riba
Bahkan riba = tindak kekafiran à neraka tempatnya
Ayat 132 menguatkan masalah takwa: realisasi takwa adalah taat dan taat membawa rahmat
Sesungguhnya amal kita bukan sebab kita masuk sorga, tapi masuk sorga karena rahmat
Hamba yang Abid
Ingat hamba yang abid yang ingin masuk sorga dengan amal sholehnya, bukan karena rahmat
Ia telah beribadah selama 500 tahun di puncak gunung yang terletak di lautan
Karena memaksa untuk masuk sorga sorga karena amalnya maka Allah menyuruh malaikat untuk memasukkannya ke neraka; kagetlah dia
Allah menyuruh malaikat menimbang amalnya yang 500 tahun itu dengan hanya nikmat satu mata: amal <<< ni’mat mata

Hidayah dari Allah (هِدَايَةُ اللهِ)
42:52-53 Rasul memberi petunjuk ke jalan yang lurus
Siapa ikut Rasul tidak akan tersesat karena beliau SAW telah melaluinya dari A sampai Z dan selamat
تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
Telah kutinggalkan kepada kalian dua perkara yang tidak akan kalian tersesat selama berpegang teguh dengan keduanya: Kitab Allah dan Sunnah nabiNya (HR. Malik, Muslim)
Tidak ittiba’ = tersesat!

Kemuliaan (اَلْعِزَّةُ)
Harga diri, kewibawaan, dan kemuliaan kita ditentukan oleh sejauhmana ittibakita kepada Rasul SAW
Orang munafik mengaku dirinyalah yang punya izzah, padahal Allah menyamakan munafikin = kayu yang bersandar (63:4)
Ngempeng terus
Tergantung orang lain à bagaimana punya izzah?
Izzah itu bagi Allah, RasulNya dan orang-orang beriman (63:8, 35:10)
Tidak ittiba’ = kehinaan


Kemenangan (اَلْغَلَبَةُ)
Jaminan kemenangan itu dari Allah, bukan dari pabrik kecap
Harus yakin!
Kenapa kadang kita ragu terhadap janji Allah ini bahwa kita pasti menang?
Karena ittibakita kurang, melemah, sehingga optimis kita pun melemah
5:56 tentara Allah pasti menang

58:21 SK dari Allah: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang"

Resume : Tuning Asriana
Pemateri : Mr. Yasin Effendi,M.Kom

Mahasiswi

About Mahasiswi

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :